" Takkan Kembali mp.3 " Lagu perpisahan , masa putih abu-abu anak SMA

Viewer's Goeido accapella's Blog

Jumat, 09 Januari 2015

" Harapan Si Daun Kering " Puisi terbaik by Guido Sidabutar

Fajar ditimur surya telah datang , membangunkanku kembali di asa rapuh kayu cendana yang ditinggal angin menyepoi pergi kilas kilas kehidupan si daun kering
Aku jatuh bertelungkup kesadaran hingga berakhir diatas tanah , tanah yang benci kesombongan katanya
Ia mengingatkan kalian sibodoh bertulang yang selalu ingin menggapai bintang semu , tak sadar bumi masih diinjaknya

Aku menjauh tersibak nafas awan dari riuh rawa ke aliran mata air ,
dari hulu pemanah ke kaki pemangsa
membawa kehampaan namun tidak kosong , menghantar cinta yang terbentur dinding

Cinta selayaknya legenda bulan bintang atau bahkan domba dengan sang gembala , menyisiri ketakutan dengan kesendirian , menunggu takdir memutar balik roda kehidupan hingga jenuh ia
Berseru bisu bercerita dalam keheningan , kunang- kunang menyaksikan dengan kerlipnya ia tertawa

Sampailah aku pada suasana indah pohon keluarga , lihat .. ranting-ranting itu saling berpelukan tak ingin kehilangan , burung-burung pun seakan bernyanyi bersama suara gesekan angin dalam ranum kulit buah , rintik tetes embun pagi yang turut mengiringi , cahaya bola pijar arak kehidupan itu pun memberikan sorot indah kenangan balik kelam ku hingga saatnya aku berdiri disini

Mengapa seperti ini ..

Lenyap asap resah sedikit ku tuai sedalam memori ku tumbangkan
Sehelai bahkan tak terjamah , ku tau menetes pun tak mengubah kuasa hari ,
Hari kecambuk luka terus menutupi seutas benang , benang merah selendang ibuku yang mati meringisi kehidupan munafik

Menoleh sedikit pada alur waktu , aku menangkap kiranya jutaan partikel yang menghidupkannya terus pada paru-paru dunia
Penting seruan namaku di puja-puja berhala kenaifan seolah dari ujung ke ujung karya ciptaannya ini menjadi pemeran utama

Pemeran utama siklus hayati , lirik indah iramanya kurang menarik
Tuli sekarang tak berbekas , rusak dalam sekelumit batang gagah
Secarik putih menapak , lusuh mengantung yang hilang asa
Menuntut  surga ia , mengangguk yakin tanpa celah
Rela ia  dipahat , terbungkus kotak pilu amarah
Harapannya , menunggu Tuhan menyambut
Sisa-sisa alasan tak pantas dicinta
Busuk kering sayu lusuh koyak

Hingga diakhir detik-detik yang selalu kutunggu
Untukku demi sebuah ..
...

Pengharapan ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar