Fajar ditimur surya
telah datang , membangunkanku kembali di asa rapuh kayu cendana yang ditinggal
angin menyepoi pergi kilas kilas kehidupan si daun kering
Aku jatuh
bertelungkup kesadaran hingga berakhir diatas tanah , tanah yang benci
kesombongan katanya
Ia mengingatkan
kalian sibodoh bertulang yang selalu ingin menggapai bintang semu , tak sadar
bumi masih diinjaknya
Aku menjauh tersibak
nafas awan dari riuh rawa ke aliran mata air ,
dari hulu pemanah
ke kaki pemangsa
membawa kehampaan
namun tidak kosong , menghantar cinta yang terbentur dinding
Cinta selayaknya
legenda bulan bintang atau bahkan domba dengan sang gembala , menyisiri ketakutan
dengan kesendirian , menunggu takdir memutar balik roda kehidupan hingga jenuh ia
Berseru bisu
bercerita dalam keheningan , kunang- kunang menyaksikan dengan kerlipnya ia
tertawa
Sampailah aku pada
suasana indah pohon keluarga , lihat .. ranting-ranting itu saling berpelukan
tak ingin kehilangan , burung-burung pun seakan bernyanyi bersama suara gesekan
angin dalam ranum kulit buah , rintik tetes embun pagi yang turut mengiringi ,
cahaya bola pijar arak kehidupan itu pun memberikan sorot indah kenangan balik
kelam ku hingga saatnya aku berdiri disini
Mengapa seperti ini
..
Lenyap asap resah
sedikit ku tuai sedalam memori ku tumbangkan
Sehelai bahkan tak
terjamah , ku tau menetes pun tak mengubah kuasa hari ,
Hari kecambuk luka
terus menutupi seutas benang , benang merah selendang ibuku yang mati meringisi
kehidupan munafik
Menoleh sedikit
pada alur waktu , aku menangkap kiranya jutaan partikel yang menghidupkannya
terus pada paru-paru dunia
Penting seruan
namaku di puja-puja berhala kenaifan seolah dari ujung ke ujung karya
ciptaannya ini menjadi pemeran utama
Pemeran utama
siklus hayati , lirik indah iramanya kurang menarik
Tuli sekarang tak
berbekas , rusak dalam sekelumit batang gagah
Secarik putih
menapak , lusuh mengantung yang hilang asa
Menuntut surga ia , mengangguk yakin tanpa celah
Rela ia dipahat , terbungkus kotak pilu amarah
Harapannya ,
menunggu Tuhan menyambut
Sisa-sisa alasan
tak pantas dicinta
Busuk kering sayu
lusuh koyak
Hingga diakhir
detik-detik yang selalu kutunggu
Untukku demi sebuah
..
...
Pengharapan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar