Entah apa yg kau pikirkan , tumpah kan
tangismu sakit nya tak seberapa ..
Kutau awan tlah mnahan smua itu sblum
trciptanya sedih walaupun seakan sengaja mnumpahkannya secantik itu ..
Auranya mngikat , biru pecah hitam
bergelora skuat robekan daging , aku katakan tangismu itu tak sia sia dari
halusnya telapak tangan ibuku berbicara , apapun yg kau pendam keluarkan lah dia
berbisik seolah isak tangis dari jatuhnya derai air mata mnginginkan seseorang
disana mnoleh sedikit
Tak mungkin sendiri disini mnyumpah
langit memutar angin mnrbangkan jiwa2 yg hilang akalnya ,Dapatkah engkau datang
mmbawa sehelai kain , hapuskan air mata ini dengan niat mu , dengan tangan mu ?
dapat kah engkau perduli ?
Sejujurnya jangan bilang semua ini umpan
ku sebagai senjata terakhir yg ku perbuat inilah caraku , caramu mnyendiri menghapus
lara lain duka
Jika tidak setidaknya berpura-pura lah
seakan kau perduli walaupun secerca harapan jatuh dari langit pun aku tak apa ,
sepenuhnya aku baik , senyum itu mudah bahkan akupun tak mau kalah dengan
boneka itu
Lusuh, compang camping , buruk rupa ,
matanya terkoyak . lihat senyumnya tak pernah pudar dan satu hal , aku ini
boneka hidup payahnya tak sekedar tangis , hati ku dapat mnciut sebesar atom
bohr jangan katakan pula pada air laut disana itu .. kau mnangis tetapi
didalamnya keping-keping kehancuran berserakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar